Minggu, 31 Maret 2013

LUBANG HITAM

 I. PENGERTIAN LUBANG HITAM MENURUT AL – QUR’AN
Arti kata (al-Khunnasi - al-Jawaari - al-Kunnasi):
     Tiga suku kata (al-khunnasi al - jawaari al - kunnasi) dari surah ke-081 (at - Takwir) ayat ke -16 pada tema kajian di atas, menurut pengertiannya dalam bahasa Arab, dapat dilihat dari Kamus Ibnu Faris (w. 395 H) dan Kamus-kamus bahasa Arab lainnya, yang mendifinisikan tiga kalimat ini agar mendekati kepada pengertian yang dimaksud kalimat al-khunnasi al-jawari al-kunnasi pada kedua ayat dari surah At-Takwir, sbb: 
  • Pertama: “Al-khunnas”, berasal dari kata kerja “khanasa”, yang artinya menghilang dan tertutupi, dikatakan al-khanasu, hilang dipersembunyiaanya, seperti dikatakan pula “khanastu 'anhu, wa akhnastu 'anhu haqqahu”, saya tersembunyi dari dia, atau saya menyembunyikan dari dia. Wal-khunnasi: Bintang hilang dipersembunyian, dikatakan demikian karena menghilang disiang hari dan muncul pada malam hari. Dan “al khunnaasu”, bentuk isim fail dalam bahasa Arab, adalah sifat setan karena dia kabur jika disebutkan Nama Allah. Dengan demikian, al-khunnasu plural “khaanisu”, yaitu sesuatu yang hilang dari pandangan mata.‏
  • Kedua: “Al-jawari”, atau “al-jariyati” : melintas (pada porosnya), yaitu plural “jariyatu”, dari asal kata “al-jariyu”, melintas dengan kecepatan yang sangat tinggi.
  • Ketiga: “Al-kunnasi”, (kanasa) bisa berarti dua hal: pertama, menghapuskan sesuatu dimukanya, menyapunya atau menghilangkannya. Kedua, berarti tersembunyi. Arti yang pertama menyapu rumah, yaitu membersihkannya dari debu, sedangkan “al-maktasatu” berarti alat sapu dan “al-kannaasatu”, yang disapu.
Dengan demikian, “Wal-kunnasi” : Bintang-bintang yang menghilang dan tersembunyi ditempat peredarannya kerena melintas dengan sangat cepat.
Hakikat Sains al-Qur’an :
Allah berfirman seraya bersumpah:
فَلا أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ، الْجَوَارِ الْكُنَّسِ
Artinya: “Sungguh! Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam” (QS: 081: 15-16)
     Pengertian-pengertian di atas sesuai dengan apa yang dimaksud kalimat al-khunnasi, tetapi adanya dua kalimat pada ayat ke-16 dari surah at-Takwir yang mengandung arti yang sama, mendorong ahli tafsir berspekulasi lain dalam menafsirkan dua ayat dari surah at-Takwir tersebut:
Allah bersumpah suatu sumpah yang tegas pada ayat di atas, demi bintang-bintang yang bersinar, bersembunyi disiang hari, melintas pada tempat peredarannya kemudian tersapu dan tertutup pada petangnya, simak beberapa pendapat ahli tafsir berikut:
  • Al-Qurthubi menafsirkan: “Yaitu bintang-bintang yang bersembunyi di siang hari, dan tersapu atau tertutup pada petang harinya”. 
  • Makhluf menafsirkan: “Allah SWT bersumpah demi bintang-bintang yang tersembunyi disiang hari, yaitu hilang cahayanya dari pandangan mata, tetapi ia tetap berada pada tempat peredarannya, dan tersapu atau tertutupi pada petang harinya”. 
  • Beberapa ahli tafsir modern menafsirkan: “Yaitu bintang-bintang yang menghilang atau kembali pada porosnya, dan melintas keperedarannya kemudian bersembunyi.
Allah bersumpah dengan bintang-bintang yang beredar dan terbenam, indikasi ini sama persis dengan salah satu fenomena alam diruang angkasa yang baru pada abad ke-20 diungkapkan oleh astronom, yaitu “Lubang Hitam” (Black Holes).
II. PENGERTIAN LUBANG HITAM MENURUT PUBLIK
    Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang dapat menelan gas, debu, bintang, planet, maupun benda angkasa lain yang ada dalam suatu galaksi. Gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Sebuah planet yang melintas di sekitarnya tidak akan selamat dari hisapan lubang itu.Banyak astronom khawatir aktivitasnya yang semakin liar akan mampu menelan planet Bumi. Lantas apa yang membuat sebuah lubang hitam mampu menyedot benda-benda angkasa di sekitarnya?
Sebenarnya ada teori yang menyebutkan, daya hisap sebuah black hole bisa melemah lalu ia akan masuk ke fase tidur, berhenti memakan benda angkasa. Menurut George Helou, dari Spitzer Science Center NASA di Institut Teknologi California, lubang hitam di galaksi kita saat ini sedang dalam fase tidur itu. Menurut teori evolusi bintang, asal lubang hitam adalah sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan melebihi 25,000 darajat Celcius. Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yang memakan waktu kira-kira 10 juta tahun selesai, ia menjadi bintang biru raksasa. Kemudian, bintang itu menjadi dingin dan bertukar kepada bintang merah raksasa. Dalam fase itulah, akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat atau disebut Supernova dan menghasilkan dua jenis bintang iaitu bintang Netron dan lubang hitam.
    Bintang yang disedut lubang hitam itu pula memiliki ukuran sebesar matahari sistem tata surya kita.Bintang itu hancur sedikit demi sedikit dan disedot ke dalam lubang itu selama beberapa hari. Pada peringkat awalnya, bintang itu kehilangan gas yang berada di sekelilingnya. Selepas itu, bintang itu menjadi panas hingga jutaan darajat Celcius dan hilang ditelan lubang hitam. Dalam proses itu, ia melepaskan tenaga yang kuat iaitu setara dengan tenaga yang dihasilkan pada ledakan Supernova
Lubang hitam yang disebut Sagittarius A itu letaknya Lubang hitam raksasa yang dilihat itu berada di pusat galaksi RX J1242-11 yang jaraknya dianggarkan 700 juta tahun cahaya dari bumi. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya.
    Lubang hitam yang disebut Sagittarius A atau disebut bintang hitam itu letaknya Lubang hitam raksasa yang dilihat itu berada di pusat galaksi RX J1242-11 yang jaraknya dianggarkan 700 juta tahun cahaya dari bumi. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya.
   Namun selanjutnya peneliti juga menemukan fakta, lubang hitam senantiasa berevolusi, sehingga bisa jadi akan aktif lagi suatu hari nanti. Semakin banyak ia menelan bintang, semakin cepat pula proses evolusinya. Menurut data yang didapat dari teleskop luar angkasa, selama beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak lubang hitam menelan benda angkasa. Selain itu, dikatakan bahwa semakin banyak ia menghisap benda angkasa, semakin besar pula daya sedotnya. Ini dikarenakan peningkatan unsur ion di dalamnya. Namun tidak hanya berevolusi, belakangan juga diketahui lubang-lubang hitam yang ada di berbagai galaksi juga saling bergabung. Berbagai benda angkasa yang masuk ke dalam lubang hitam mengandung banyak energi dalam jumlah besar. Sehingga gabungan antarlubang hitam tentunya juga meningkatkan jumlah energi yang dimilikinya. Energi ini dapat mengendalikan alur keluar masuk gas dan debu ke luar lubang. Tidak hanya debu dan gas, para astronom meyakini bahwa hisapan sebuah lubang hitam juga banyak melepaskan sinar-X dan gelombang radioaktif. Namun jumlah radiasi sinar X yang mereka amati belum dapat dijelaskan. Yang jelas, semuanya itu memengaruhi perkembangan galaksi yang tempat lubang hitam itu berada. Memahami proses dan cara kerja dan evolusi lubang hitam adalah penting untuk menjelaskan formasi galaksi bima sakti dan keutuhan bumi di masa depan. Mempelajari radiasi dan interaksi antargalaksi dapat membuat kita paham akan besarnya medan gravitasi,gaya magnet, dan proses radiasi lubang hitam.

“Kami telah mempelajari data dari teleskop ruang angkasa selama beberapa tahun terakhir, dan menemukan bahwa semakin cepat lubang hitam melahap material angkasa, maka semakin tinggi daya ionisasinya,” ujar David Ballantyne, asisten profesor fisika Georgia Institute of Technology.

Ahli fisika angkasa saat ini belum memiliki penjelasan yang cukup mengenai daya sedot lubang hitam dan bagaimana pertumbuhannya atau apa yang membuat lubang hitam tertentu berhenti berkembang. Tapi yang jelas, lubang hitam dan cakram di sekitarnya akan memengaruhi benda-benda langit.

“Penghisapan lubang hitam atas benda angkasa melepaskan banyak energi. Tidak hanya radiasi, tapi juga gas yang dilepaskan sampai jauh ke luar galaksi. Gas ini dapat mengubah susunan letak bintang, dan menghentikan perkembangan galaksi,” ujar Ballantyne.

“Daya hisap lubang hitam masih terus dipelajari. Ada yang berkembang dan ada juga yang mati. Mempelajari ini penting untuk mengetahui bentuk dan perubahan susunan galaksi kita,” tambah Ballantyne.

    Lubang hitam memang menyedot benda angkasa. Bumi berisiko ditelan olehnya. Namun risikonya ternyata tidak hanya itu. Gas yang disemburkan dari dalamnya pun dapat membuat benda angkasa bergeser, dan bahkan mungkin bertabrakan. Ahli astronomi mengesan kedudukan lubang hitam dengan memperhatikan cahaya di sekitar bintang ataupun gas di angkasa. Apabila di suatu tempat itu tidak ditemui cahaya tetapi di sekitarnya terdapat banyak objek angkasa menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum hilang, maka titik tersebut ditandakan sebagai lubang hitam. Terdapat banyak lubang hitam di seluruh semesta malah ada teori yang mengatakan di galaksi Bima Sakti ini juga terdapat sebuah lubang hitam. Justru timbul persoalan sama, apakah  matahari dan planet yang mengelilinginya termasuk bumi akan disedut lubang hitam itu?. Ahli astronomi memberikan jawaban, ‘tidak’ karena berbanding galaksi lain, lubang hitam di Bima Sakti dikatakan dalam keadaan tenang disebabkan sedikit saja objek sekitar yang disedotnya.
Fakta: Lubang Hitam
Dikenal sebagai ‘bintang hitam’ dan ‘singularitas’.
Ditemukan  pada 1783 oleh John Mitchell.
Luasnya melebihi ukuran matahari.
Menyedot apa saja di sekelilingnya termasuk bintang dan cahaya.
Teori sedotan akibat tarikan gravitasi di lubang hitam lebih kuat dari kawasan sekitarnya.
Teori menyatakan ia terjadi  akibat letusan Supernova bintang merah raksasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar